Book Review

Selasa, 24 September 2013

Review The Mortal Instruments City of Lost Souls Novel


Author : Cassandra Clare

“Love isn’t moral or immoral,” said Clary. “It just is.”

“If I cannot move heaven I will raise hell.”  -Jonathan Christopher Morgenstern

Akhir cerita dari City of Fallen Angels [book four] adalah bangkitnya kembali Jonathan Christopher Morgenstern alias Sebastian setelah digigit oleh Simon dan diberi darah Jace and then tanda dari Lilith yang ada di tubuh Jace pulih kembali (sebelumnya tanda Lilith yang membuat Jace dibawah kendali Lilith dirusak oleh Clary), lalu Sebastian membawa Jace bersamanya.

City of Lost Souls [book five] menceritakan Clary yang terus mencari Jace walaupun Kunci sudah menyerah dan menganggap Jace sudah mati. Kunci mulai fokus mencari sang putra Valentine,  Jonathan Christopher Morgenstern. Clary, Izzy, Alec dll terus mencari Jace.. sampai pada akhirnya mereka menerima tawaran dari ratu peri yang sebelumnya ditolak oleh Clary. Sang ratu meminta Clary untuk mengambil 2 cincin peri di Institut. Kedua orang yang memakai cincin tersebut dapat berkomunikasi lewat pikiran (telepati) dan Clary yang memang akan melakukan apapun untuk menemukan Jace, melihat hal yang membuatnya terkejut saat ia akan mengambil kedua cincin tersebut di Institut.

Ia melihat 2 sosok yang paling dicari saat itu. Pria yang dicintainya, Jace Herondale dan sang kakak yang dibencinya, Jonathan Christopher Morgenstern. Clary bersembunyi karena terkejut. Dan yang membuatnya makin heran adalah Jace dan Sebastian yang terlihat akrab. Clary yang bingung tidak memberitahukan hal tersebut pada siapapun, sampai di suatu malam Jace muncul di kamar Clary. Sebastian juga. Jace meminta Clary untuk ikut bersamanya. Terjadi pertempuran yang mengakibatkan Luke terluka parah.

Well, pada akhirnya Clary memutuskan untuk mencari tahu sendiri apa yang terjadi pada Jace dan bergabung dengan "Evil team" bersama Jace dan Sebastian.

“I’m the one with Team Evil over here. You’re Team Good. Keep it in mind.” -Clary

Ternyata Jace dan Sebastian terikat karena tanda yang di berikan Lilith pada mereka. Tebas Sebastian, maka Jace akan ikut merasakan sakitnya. Bunuh Sebastian, maka Jace pun mati.

“Kill me, little sister. Kill me and you kill Jace, too.” - Sebastian.

Hal ini memuakkan Clary, di satu sisi ia ingin Jace-nya kembali seperti semula dan tidak patuh pada semua ucapan Sebastian.. Dan di sisi lain ia tidak tahu bagaimana caranya memisahkan Jace dan Sebastian tanpa menyakiti Jace. Sosok tubuh yang mirip, cologne yang sama, membuat Clary sering menyangka bahwa Sebastian adalah Jace. Saat Sebastian memeluknya di kamar Sebastian dan juga saat Sebastian memeluk Clary di sebuah kelab.

Di pihak lain, team Good yang mencari cara untuk merusak hubungan Jace dan Sebastian memanggil iblis Azazel. Namun ternyata Azazel tidak dapat membantu, mereka pun mencoba untuk malaikat Raziel, malaikat yang dulu memberikan darahnya kepada Jonathan Shadowhunter [Shadowhunter pertama]. Karena tahu dan trauma memanggil malaikat, maka akhirnya Simon-lah yang memutuskan untuk memanggil Raziel, dikarenakan ia memiliki Mark of Cain yang membuat ia berpikir bahwa sang malaikat tidak akan membunuhnya.

“I've got the Mark of Cain," said Simon. "That means nothing can kill me, right?"

" And the Lord said unto him, Therefore whosoever slayeth Cain, vengeance shall be taken on him sevenfold. And the Lord set a Mark upon Cain, lest any finding him should kill him." Genesis 4: 15

Dan pada akhirnya Simon berhasil mendapatkan pedang Archangel Michael, Glorius, yang ditukar dengan Mark of Cain. Dengan Glorius, ikatan Jace dan Sebastian dapat dipisahkan. Akan tetapi pedang tersebut hanya bisa digunakan pada satu orang. Dan dengan cincin peri yang digunakan oleh Simon dan Clary, posisi Sebastian dapat dilacak. Tepat pada saat Sebastian mengadakan ritual untuk membangkitkan Lilith dan mulai mengubah para Shadowhunter sebagai sekutunya dengan memaksakan mereka meminum darah Lilith dari piala mortal. Sebastian yang diketahui mencintai Clary pun memaksa Clary untuk meminum darah Lilith agar Clary patuh pada semua keinginannya. 

 “You're my brother." -Clary

"Those words don't mean anything where we're concerned. We aren't human. Their rules don't apply to us. Stupid laws about what DNA can be mixed with what. Hypocritical, really, considering. We're already experiments.” -Sebastian


“I don't care what you do. As long as you know you belong to me.” -Sebastian


“Tell me you love me. Tell me you love me and will fight with me.” -Sebastian


Namun di saat yang tepat team Good datang dan perang pun pecah. 

Clary harus memilih dengan cepat untuk menggunakan Glorius yang dibawa oleh team Good, dan ia menusuk Jace menggunakan Glorius. Ia yakin bahwa pedang itu akan menghancurkan sisi yang jahat dan membiarkan sisi yang baik untuk tetap hidup. Dan pada akhirnya Jace memang bertahan hidup dan Sebastian yang harusnya mati menghilang -lagi. Lilith yang sudah dibangkitkan dapat dipastikan berada bersama "sang anak" Sebastian. Lilith memang menganggap Sebastian adalah anaknya karena darah Lilith mengalir dalam tubuh Sebastian. Lilith yang merupakan istri pertama Adam telah dikutuk dengan kemandulan. Dan Sebastian juga menganggap Lilith ibunya dengan cara membangkitkan kembali Lilith.

“Well, hello there, Mother,” Sebastian said in a voice like silk. “Surprised to see me? -Sebastian

Cerita ditutup dengan datangnya sebuah surat dari sang putra Valentine, Jonathan Christopher Morgentern yang berisi 1 kata. 

"Erchomai, it said. I am coming."

Yah, menurut gw.. buku ke lima ini bagus. Alur ceritanya gak bikin gw bosen, malah makin penasaran apa yang akan terjadi di buku akhir City of Heavenly Fire. BTW, di buku ini diceritakan saat kesadaran Jace kembali karena luka di tanda Lilith yang disebabkan oleh serangan iblis. Hanya saja, Clary yang tidak ingin kehilangan Jace -yang berniat untuk menyerahkan diri pada Kunci untuk menghentikan Sebastian sebelum luka pada tanda Lilith itu sembuh dan itu dianggap sebagai misi bunuh diri oleh Clary- terpaksa memanggil sang kakak untuk menyembuhkan luka Jace dan membuat Jace kembali patuh pada Sebastian. 

Secara keseluruhan dari lima buku, gw paling suka City of Glass [book three] dan City of Lost Souls ini. Nah, mari menanti the last book of The Mortal Instruments City of Heavenly Fire next year! And for Cassandra Clare, I really really really wanna give you a big big hug~ 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar