Main cast : Kim Jaejoong
Terlihat seorang namja berlari dengan kecepatan tinggi. Ia berlari
secepat mungkin menghindari kejaran anjing setan yang daritadi tanpa
lelah terus mengejarnya. Saat jaraknya dengan anjing tersebut sudah
mulai menjauh, ia melihat makhluk lainnya yang berusaha menghentikan
pelariannya. Burung gagak hitam yang merupakan salah satu peliharaan
Saphire. “Damn! Aku benci burung ini!” rutuk namja tersebut dalam hati.
ia merasa ragu sejenak saat ia harus berhadapan dengan para burung gagak
yang memiliki kekuatan hitam tersebut, namun sebuah memori menghentikan
keinginannya untuk berhenti. Tanpa mengurangi kecepatannya ia berlari
menerobos sekumpulan burung gagak tersebut. Upayanya berhasil.
Kim Jaejoong, namja tersebut terus berlari walau ia tidak terbiasa
untuk berlari. Ya, dia adalah seorang death angel. Seorang angel tingkat
teratas di Zephyr, dunia tempat para angel hidup dan tinggal. Akhirnya
ia berhasil keluar dari ruang tanpa batas yang merupakan ruang
perbatasan antara Zephyr dan hutan kematian. Jaejoong tidak pernah
sekalipun melewati hutan ataupun ruang perbatasan karena biasanya ia
selalu pergi ke tempat tujuannya melalui sebuah pintu yang dijaga oleh
angel penjaga pintu, Key. Dan kini, Jaejoong harus melewati hutan
kematian itu sendirian, tanpa kekuatannya dan tanpa sayap. Kekuatan dan
sayapnya telah diambil oleh Saphire yang merupakan Dewa di Zephyr.
Saat keluar dari ruang tanpa batas dan memasuki hutan kematian,
seluruh pakaian angel Jaejoong hilang dan menjadi kain biasa yang tidak
memiliki kelebihan apapun dibanding dengan baju angelnya yang tahan api,
air maupun logam. Kini ia benar-benar seorang diri di hutan kematian.
Jaejoong kebingungan mencari jalan keluar dari hutan terkutuk ini. ia
terus berjalan, berlari dan mencari arah. Sampai pada suatu titik ia
benar-benar bingung akan arah mana yang harus ia tuju. Ia kembali
mengingat kejadian yang membuatnya ingin meninggalkan Zephyr itu.
Tragedi itu.
FLASHBACK
“bunuhlah dia, Yunho. Changmin telah berkhianat tidak hanya pada
perintahku, tapi pada Zephyr. Karena perintahku itu merupakan mutlak
demi kelangsungan Zephyr. Dan adikmu itu telah melanggarnya, ia tidak
sanggup mencabut sayap Krystal, angel yang telah mencoba mencuri batu
zamrud di kerajaanku. Kau tahu tentunya bahwa yang bisa membunuh seorang
angel hanyalah mereka yang memiliki hubungan darah dengannya. Jadi,
Yunho.. hanya kau yang bisa membunuh Changmin. Kau tahu apa yang sudah
terjadi pada Krystal kan? Penyiksaan seumur hidup bagi angel yang tidak
memiliki sayap itu sangat menyedihkan, ia akan membusuk perlahan di
bawah tanah Zephyr.” Saphire berkata dengan lantang di altar kerajaannya
yang megah.
“tidakkah ada cara lain, tuanku?” Yunho berusaha untuk menawar apa yang telah menjadi kehendak Saphire.
“apa kau sedang mengujiku, hai Yunho, angel of healing? Lakukan itu
sekarang, atau kau juga akan kuanggap sebagai pengkhianat karena tidak
mampu melakukan apa yang telah kuperintahkan kepadamu.”
Angel of death, Kim Jaejoong yang ada disana berusaha untuk
mengucapkan sesuatu namun dihalangi oleh Key, angel penjaga pintu.
“jangan coba-coba ikut campur dalam hal ini, hyung. Kau tahu akibatnya
kalau Saphire sampai mengamuk, kan? Mungkin Zephyr ini bisa hancur.” Key
memperingatkan Jaejoong.
“apa kau bisa melihat hal ini di depan matamu begitu saja? Yunho, dia
dan aku…” sebelum Jaejoong menyelesaikan kata-katanya, terdengar sebuah
teriakan.
“HYUNG!! ANDWAE!!!” Changmin berteriak keras. Jaejoong dan para angel
yang berada di altar terbelalak terkejut melihat siapa yang roboh di
antara mereka berdua. Yunho.
“mwoya? Yunho? Apa ini? kenapa Yunho yang tertusuk?” pekik Jaejoong.
“itu.. tadi.. saaat Yunho akan menikam Changmin, tiba-tiba Yunho
menggenggamkan pisau itu pada tangan Changmin dan malah menusukkannya
pada jantungnya sendiri. Sepertinya ia tidak sanggup membunuh adiknya
sendiri. Poor Yunho.” Yoochun, angel of love menjelaskan apa yang baru
saja dilihatnya pada Jaejoong.
“hahahahaha, sungguh bodoh! Jeongmal pabboya, Jung Yunho. Kau
mengorbankan dirimu sendiri demi pengkhianat ini? kau kira dengan
kematianmu, hukuman untuk adikmu akan ditukar dengan nyawamu? Tentu
tidak. Aku akan tetap mencabut sayapnya dan membuangnya ke bawah tanah
Zephyr sama seperti Krystal.. dan membuatnya membusuk perlahan dibawah
sana. Matilah kau, Yunho, aku tidak butuh angel yang tidak dapat
mematuhi perintahku!” Saphire mendekati Changmin dan dengan cepat ia
mencabut sayap Changmin, Changmin berteriak sangat keras karena bagi
seorang angel, dicabutnya sayap secara paksa itu sungguh menyakitkan.
Jaejoong yang melihat itu langsung terbang mendekati tubuh Yunho yang
tergeletak di tengah altar. Ia melihat para penjaga membawa Changmin
dengan paksa, Jaejoong bergidik saat melihat kedua lubang di punggung
Changmin yang mengeluarkan darah segar itu. Tiba-tiba ia merasa sayapnya
ngilu karena hal itu.
“Yun-ah.. mwoya.. kenapa harus jadi seperti ini? kau..” Jaejoong
tidak dapat meneruskan kata-katanya. Dilihatnya tangan sahabatnya itu
berusaha meraih tangannya dengan gemetar.
“Jae-ya.. gomapta. Kau adalah sahabat terbaikku di Zephyr. Aku..
tidak sanggup untuk membunuh dongsaengku sendiri. Uljima.. jae-ya..
uljima..” Yunho menggenggam lengan Jaejoong yang sekarang penuh dengan
darah Yunho.
“I’m not crying, Yun-ah. Angel tidak dapat mengeluarkan air mata. Kau tahu itu. Kau harus bertahan Yun-ah. ..”
“That’s not about ur tears, Jae-ya. Your heart is crying right now. I
can feel that with my heart. Uljima, Jae-ya… aku menyayangimu. Jae-ya..
neo..” belum selesai Yunho berucap, tiba-tiba tubuhnya menggelinjang
hebat, mulutnya mengeluarkan buih yang membuat Jaejoong sangat panik.
Dilihatnya para angel lain yang mendekatinya dengan tergesa.
“Hyung, watch out!!!” teriakan Yoochun membuatku otomatis melihat ke
sekelilingku, apa yang terjadi? Shit! That snake! Damn it! Kulihat tubuh
Yunho tidak bergerak lagi, seluruh tubuhnya menjadi kebiruan karena
racun dari ular tersebut. Jaejoong berdiri dan Yoochun bertanya, “
Hyung, gwechana? Ular itu hampir saja menggigitmu tadi.”
“Yah, Saphire! Kenapa kau harus menyuruhmu ular sialanmu itu untuk
mengigit Yunho? Apa kau tidak melihat kalau nyawanya memang tidak akan
terselamatkan? Apa kau tidak bisa memberi Yunho sedikit waktu saja?
Huh?” Jaejoong membentak Saphire dan membuat Yoochun, Key dan para angel
lainnya berjalan mundur teratur menjauhi Jaejoong. Mereka tahu
hyung-nya itu sedang marah dan sasaran kemarahannya adalah tuan mereka,
Saphire. Logika mereka memberitahu untuk menjauhi altar utama dan
kembali ke posisi mereka masing-masing sebelum Saphire melakukan
sesuatu. Benar saja, Saphire melihat Jaejoong dengan tatapan menyindir.
“kau mau seperti dia?”
“Kau.. aku tahu kau adalah tuanku, tapi apa harus kau melakukan hal
seperti itu? Aku tidak ingin berada di tempat sialan ini lagi. Biar kau
cari saja penggantiku! Aku akan pergi meninggalkan Zephyr!” Jaejoong
menantang Saphire dengan keinginannya yang sudah pasti akan memacu
kemarahan tuannya itu.
“Hahahahahaha! Kau akan pergi? Pergi kemana? Dengan cara apa? Melalui
pintu waktu? Kau pikir aku akan mengijinkanmu melewati pintu itu? You
are lost ur mind, angel of death. But, it’s ok. I will let you go.
Without this…” Saphire menatap kedua mata Jaejoong, dan seketika
Jaejoong merasa ia tidka dapat bergerak, ia berusaha untuk menggerakan
tubuhnya namun sayang, untuk menggerakkan jari saja ia tidak bisa.
Dilihatnya Saphire mengeluarkan cincin di balik jubahnya. Cincin
bertahtakan berlian hijau yang sangat indah. Saphire menggosok cincin
itu sambil mengucapkan sesuatu. Dan tiba-tiba Jaejoong merasa tubuhnya
lemas. Ia merasa sesuatu telah direnggut dari tubuhnya. Ia melihat
sekelilingnya dan dilihatnya Yoochun, Key dan L terkejut dengan apa yang
baru saja mereka lihat. Dilihatnya L berkata “Andwae.. his wings
dissapear..” seketika Jaejoong sadar akan apa yang baru saja hilang dari
tubuhnya. Sayapnya. Saphire tidak mencabut sayapnya namun merebutnya.
“Pergilah, Jaejoong! Pergilah dari Zephyr dengan menggunakan kedua
kakimu itu dan jangan pernah kembali. Ah, aku tahu kau pasti tidak akan
kembali kemari. Hahahaha …. pergilah!” Saphire meninggalkan tahtanya dan
masuk ke dalam kerajaannya. Sedangkan Jaejoong terduduk lemas. Ia
sungguh tidak berdaya tanpa sayapnya itu. Tapi ia harus pergi dari sini
atau ia tahu Saphire akan membuatnya bernasib sama seperti Yunho atau
Changmin. Tidak seorang angel pun yang membantunya untuk berdiri, karena
saat ini para angel tahu siapa yang harus mereka patuhi. Tentu saja
dengan melihat keadaan Jaejoong sekarang, mereka lebih memilih mematuhi
Saphire. Jaejoong berusaha berdiri dan berjalan dengan kedua kakinya. Ia
mengumpulkan kekuatannya untuk terakhir kalinya di altar untuk kemudian
berlari meninggalkan dunia terkutuk yang telah merenggut sahabatnya
itu. Namun ternyata tidak semudah itu, Jaejoong diseret dan diikat di
ruangan penyiksaan disisi altar. Kedua tangannya terikat dan wajahnya
ditutupi oleh masker logam yang membuatnya kesulitan bernafas. Ia
berusaha melepaskan ikatan rantai tersebut dengan sisa kekuatannya.
Jaejoong mengerahkan segenap sisa kekuatannya untuk melepaskan diri dari rantai yang mengikatnya. Sulit.
“Jae-ya, uljima..” Jaejoong seakan kembali mendengar suara Yunho di
telinganya. Hatinya menjadi semakin panas karena dipenuhi oleh amarah
dan dendam. Dengan sekali hentakan, akhirnya rantai yang mengikatnya pun
terlepas.Jaejoong melepaskan penutup wajahnya yang membuatnya kesulitan
bernafas. Dalam hati ia berjanji akan membalas dendam pada Saphire.
Jaejoong pun dengan tertatih pergi meninggalkan tempat terkutuk itu.
Saat ia akan melangkahkan kaki, ia melihat Yoochun, yang sedari tadi
cemas dengan keadaan Jaejoong.
“Hyung…” Jaejoong mendengar Yoochun bergumam pelan, tanpa menoleh ke
arah Yoochun, Jaejoong tersenyum dan merasa sedih untuk meninggalkan
para dongsaengnya disini. Tapi a tahu, ia harus pergi. Sekarang.
FLASHBACK END
Seekor burung hantu memperhatikan Jaejoong dari atas pohon yang tidak
berdaun di dalam hutan kematian itu. Tiba-tiba saja burung hantu
tersebut terbang dan mengejutkan Jaejoong.
“What? Ada burung hantu di tempat seperti ini? bagaimana ia bisa
hidup disini?” Jaejoong yang penasaran akan burung hantu itu pergi
mengikuti arah terbangnya. Ia terus berjalan hingga ia menemukan
seseorang. Ya, seseorang.
“Neo, nuguya? Bagaimana kau bisa berada disini?” Jaejoong mendekati
namja yang berdiri di depannya. Namja itu menggunakan tudung hitam,
kulitnya pucat, matanya tajam dan rambutnya berwarna coklat terang.
“Angel of death, Kim Jaejoong. Is that u, isnt it?”
“Mwoya? Bagaimana kau tahu itu aku? Siapa kau?” Namja itu mendekati
Jaejoong dan membisikkan sesuatu yang membuat Jaejoong membelalakkan
matanya. Ia pun mengikuti namja bertudung hitam itu kedalam gelapnya
hutan kematian itu.
Zephyr
“Dimana kalian para penjaga? Dimana kalian para angel? Apa kalian
sudah tidak mematuhiku lagi? Apa kalian ingin mati?” Saphire berteriak
di atas altarnya dengan penuh amarah. Tidak ada satupun angel maupun
penjaga diruangan itu. Hanya dia dan seseorang. Kim Jaejoong. Ia ada di
altar bersama dengan tuannya, mantan tuannya. Ia kembali ke Zephyr
setelah 1 minggu yang lalu ia memutuskan untuk meninggalkan dunia yang
sebut terkutuk itu.
“Tidak ada siapapun disini, Saphire. Apa kau begitu takut padaku
sehingga kau harus memanggil para penjaga?” Jaejoong melangkahkan
kakinya mendekati Saphire. Dilihatnya raut wajah Saphire berubah,
rahangnya mengeras. Jaejoong tahu, Saphire sedang marah. Jaejoong yang
masih memiliki kekuatan sebagai angel of death, menggerakkan jemarinya
ke arah lilin-lilin yang ada di altar. Dalam sekejab semua lilin itu
telah padam. Dilihatnya kembali Saphire, setetes peluh muncul dari dahi
mantan tuannya itu.
“Jadi kau yang membuat Zephyr hari ini gelap gulita?”
“Ya, itu aku. Kenapa? Apa kau tidak suka? Aku adalah angel of death
yang sangat menyukai kegelapan. Aku ingin membuat Zephyr gelap karena
menurutku itu pantas.” Jaejoong tersenyum menyeringai. Ia tahu kalau
saat ini Saphire mulai gelisah.
SAPHIRE BENCI KEGELAPAN. IA TERBUAT DARI CAHAYA, JADI IA
TIDAK PERNAH MENYUKAI KEGELAPAN. ITU SEBABNYA KAU TIDAK AKAN PERNAH
MENEMUKAN ADANYA MALAM HARI DI ZEPHYR.
Saphire mendengus sambil tertawa, “Apa maksudmu pantas? Zephyr akan
hancur dalam kegelapan seperti ini. dan kau begitu lancang membuatnya
seperti ini. kau pikir sekarang kau sedang berhadapan dengan siapa?”
“Tentu saja aku sedang berhadapan denganmu. Siapa lagi?” Jaejoong menjawab dengan santai.
Saphire berjalan menuju kursi kerajaannya di atas altar, namun
sebelum Saphire meraih apa yang ingin diambilnya, Jaejoong sudah
terlebih dahulu mengambilnya. Jubah. Kekuatan Saphire berkurang drastis
dalam kegelapan, itu sebabnya Jaejoong dapat mendahuluinya. Saphire
terkejut karena Jaejoong baru saja mengambil apa yang dicarinya. Matanya
menyorotkan kemarahan. DIMANA PARA PENJAGA DAN PARA ANGEL? Rutuknya
dalam hati.
“Kurasa aku lebih cocok mengenakan jubah ini daripada kau, Saphire.”
Jaejoong mengambil sesuatu dari dalam jubah itu. Cincin Saphire.
Jaejoong tersenyum puas saat melihat Saphire mulai ketakutan di
hadapannya. MUDAH SEKALI, pikirnya.
SAPHIRE DAN JUBAHNYA MERUPAKAN SATU KESATUAN, JIKA
SAPHIRE MENGENAKAN JUBAH DAN CINCIN ITU ADA PADANYA, KAU SAMA SEPERTI
KELINCI MENGHADAPI ULAR.
“Kembalikan jubahku!!” Pekik Saphire.
“Tidak sebelum aku mendapatkan kembali apa yang telah kau ambil
dariku.” Jaejoong menjawab sambil mengatakn sesuatu pada cincin itu. Tak
lama kemudian, Jaejoong merasakan munculnya kekuatan dari dalam
dirinya, ahh ini merupakan kekuatan Jaejoong yang telah hilang. Sayapnya
kembali merasuk pada dirinya, dan ia merasakan tidak hanya sayapnya
yang kembali. Ia merasakan ada sesuatu yang lebih, lebih daripada itu
yang masuk kedalam tubuhnya. Saphire bergerak mundur dan memanggil
ularnya, Saphire perig menuju sebuah pintu disisi altar.
“Mau pergi kemana? Jangan membawanya.” Ucapan Jaejoong membuat Saphire terhenyak. Ia tidak lagi menggenggam ularnya itu.
“Dimana ular itu? Hanya dia yang bisa menyelamatkanku saat ini.” gumam Saphire dalam hati.
“Ularmu ada padaku”
Dengan perlahan, Saphire membalikkan tubuhnya dan ia melihat
pemandangan yang tidak ingin dilihatnya. Jaejoong berubah menjadi
sesuatu yang mengerikan. Seluruh wajahnya dipenuhi dengan berlian Zephyr
dan kini Jaejoong memiliki taring.
MANTRA INI TIDAK HANYA AKAN MENGEMBALIKAN SAYAPMU, NAMUN JUGA
KEKUATAN UNTUK MEMBUNUH SAPHIRE. HANYA ANGEL OF DEATH YANG DAPAT
MEMBUNUH TUANNYA. KAU AKAN MENGERTI CARA MEMBUNUHNYA SAAT KAU MENDAPAT
KEKUATAN ITU.
Jaejoong mulai mengerti maksud dari Junsu, namja yang ia temui di
hutan. Ia berterimakasih karena Junsu memberitahunya segala kelemahan
Saphire. Junsu adalah seorang ANGEL YANG MERUPAKAN KAKI TANGAN Saphire.
Junsu dibuang ke hutan kematian karena Saphire tahu bahwa Junsu
mengetahui segala kelemahan Saphire. Jaejoong memegang ular ditangannya
semakin keras, semakin keras samapi akhirnya ular yang telah membunuh
Yunho itu menggelepar persis seperti Yunho menggelepar saat ia diracuni
oleh bisa ular itu. Jaejoong menatap ular itu dan tersenyum, “itulah
rasanya. Sakit bukan.” Dengan sekali hentakkan, Jaejoong memisahkan
tubuh ular itu menjadi beberapa bagian. Dilihatnya Saphire terkejut
dengan apa yang baru saja dilakukan Jaejoong, matanya mulai menjelajah
altar dan mencari peluang untuk melarikan diri. Namun sayang, Jaejoong
yang dipenuhi dendam sudah mendapatkan dan memiliki kekuatan yang tidak
pernah Saphire bayangkan. Jaejoong mengeluarkan taringnya dan ia
mencengkeram leher Saphire sangat kuat. Saphire mencoba melawan namun
tenaganya saat ini tidak sebanding dengan makhluk yang ada di depannya.
Gelap, semuanya menjadi gelap. Kegelapan yang paling Saphire benci ada
disekelilingnya.
Jaejoong melepaskan cengkeraman tangannya dari sesosok tubuh yang
tidak lagi memiliki jiwa. Ia sadar apa yang telah ia lakukan. saat ini,
ia akan mengambil alih tempat Saphire dan membuat Zephyr menjadi
miliknya. Ah, andaikan Yunho masih hidup. ia akan menjadikan Yunho
sebagai salah satu kaki tangannya. Jaejoong pun mengepakkan sayapnya
perlahan, ia terbang di atas altar yang merupakan miliknya saat ini.
namaku sekarang bukanlah angel of death Kim Jaejoong. Melainkan PEARL.